Sahabat dalam arti kata sebenar ialah seorang individu yang paling rapat dengan kita yang sanggup menerima suka duka dan sentiasa bersama kita dalam situasi apa pun. Bukan senang bak mencari sahabat sejati apa lagi di dunia yang semakin penuh dengan cobaan ini. Berbagai proses perjalanan hidup yang kita alami di dunia ini. Ada kelahiran, ada kematian, ada pertemuan dan ada juga perpisahan. Tentunya sahabat-sahabat dalam perjalanan hidup kita juga ada yang datang dan ada yang pergi. Tidak selamanya dapat selalu bersama. Saat bersama meniti arus perkembangan dunia, memang banyak keindahannya. Apa lagi bila diisi dengan keceriaan dan kegembiraan dengan mereka yang disayangi. Walaupun terdapat sedikit gangguan dalam persahabatan seperti berlakunya salah paham atau perselisihan kecill, namun semua itu bukanlah menjadi masalah jika kita masih bisa berkumpul dan duduk bersama-sama untuk berdiskusi. Saat kita memerhatikan diri sendiri, kita juga perlu saling membantu teman-teman yang lain agar mereka tidak ketinggalan di belakang dan terus dapat bersama seiring sejalan menongkah arus globalisasi yang pastinya semakin hari semakin banyak cabaran dan dugaan yang perlu dilalui dan ditempuhi. Namun begitu, setiap perjalanan pasti ada persimpangan. Begitu juga dengan persahabatan.
Kita tidak selama-lamanya bersama dalam satu jalan yang sama kerana tujuan kita masing-masing di muka bumi Tuhan yang maha luas ini adalah berbeda. Di mana kita masing-masing ada tanggung jawab yang harus digalas. Perlu diingatkan bahwa tanggung jawab setiap individu berbeda dengan individu yang lain. Sebagai contoh, mungkin ada sebagian dari kita yang berpeluang untuk melanjutkan pelajaran dalam bidang yang diminati ataupun mendapat tawaran kerja yang sangat memuaskan bersesuaian dengan kelulusan yang kita ada, manakala ada segilintir daripada kita pula yang kurang bernasib baik. Namun, kita tidak boleh menyalahkan mereka seratus persen. Mereka mungkin mempunyai alasan sendiri yang perlu diutamakan. Oleh itu, kita sebagai sahabat haruslah membantu segala tindak tanduk mereka di samping mencoba menasihati mereka agar mereka tidak tergelincir dalam dunia ini. Bila direnung lebih dalam lagi, hal ini bukanlah sesuatu yang negatif. Karena mereka semualah kita dapat belajar. Belajar menjadi seorang yang tabah, belajar untuk memaafkan, belajar untuk mengasihi dan juga belajar untuk tidak mementingkan diri.
Saat bersama, penuhilah ia dengan kemesraan dan jalinkan hubungan yang harmoni. Saat berpisah pula janganlah menyesal dan bersedih kerana semua itu hanya sementara. Setiap perpisahan ada pertemuan. Mungkin kita akan bertemu kembali di persimpangan jalan yang berikutnya bila ada waktu dan kesempatan. Oleh itu, marilah kita menjadikan sahabat sebagai menyuntik semangat agar kita terus berdiri teguh di dunia ini dan sama-sama berusaha menentang arus dunia yang penuh cabaran ini. Selain itu, jadikanlah musuh sebagai sahabat. Ini kerana tidak selamanya orang yang memusuhi kita akan selamanya menjadi musuh dalam hidup kita. Dan semoga semua yang menjadi sahabat kita akan selalu menjadi sahabat. Rakamlah detik-detik yang terindah dalam hidup kita selagi mana kita mampu bernafas di dunia pinjaman kita ini. Insya Allah.
0 komentar :
Post a Comment