PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui dari dulu hingga kini, sampah merupakan suatu permasalahan umum dan kompleks yang terjadi hampir di seluruh belahan dunia, khususnya di Indonesia. Sampah juga merupakan konsekuensi kehidupan yang sering menimbulkan masalah, khususnya di daerah-daerah perkotaan. Peningkatan jumlah sampah juga terjadi seiring dengan jumlah volume pertumbuhan penduduk serta aktivitas penduduk dunia yang semakin meningkat. Selain itu, sampah juga merupakan salah satu faktor terbesar yang menyebabkan atau mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup yang sampai saat ini kerap terjadi, sepeti pencemaran air, tanah, udara dan bahkan sampai timbul kerawanan sosial di tengah masyarakat.
Masalah sampah merupakan isu penting di lingkungan perkotaan yang terus menerus dihadapi sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk dan peningkatan aktivitas pembangunan. Peningkatan volume sampah yang bersifat eksponensial sekarang ini memang belum dibarengi dengan peningkatan aktivitas pemeliharaan lingkungan sehingga masalah sampah menjadi suatu permasalahan yang sangat rumit untuk ditanggulangi.
Permasalahan sampah dapat ditanggulangi dengan beberapa cara sesuai dengan jenis sampah yang dihasilkan. Namun, selain banyak memiliki dampak negatif, sampah juga dapat dijadikan suatu pemanfaatan dalam kehidupan sehari-hari
Jumlah penduduk Indonesia tercatat sebagai peringkat ke empat dunia dengan jumlah penduduk sebanyak 229.964.720 jiwa. Dengan jumlah populasi yang sebanyak itu dapat menyebabkan peningkatan jumlah sampah yang sangat tinggi. Tidak heran jika Indonesia dijuluki sebagai salah satu negara penghasil sampah terbesar di dunia. Hal ini bukanlah suatu prestasi, melainkan suatu hal yang mencoreng nama baik bangsa kita.
Pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa upaya dalam penanggulangan sampah, Namun kemampuan Pemerintah Indonesia dalam menangani sampah masih sangat terbatas. Secara Nasional, dari tahun 2000 sampai 2005, tingkat pelayanan baru mencapai 40 % dari volume sampah yang dihasilkan. Pertambahan penduduk yang disertai dengan tingginya arus urbanisasi ke perkotaan juga menyebabkan semakin tingginya volume sampah yang dihasilkan setiap hari. Hal tersebut bertambah sulit karena semakin besar beban yang harus ditangani.
Penanganan sampah kini telah dicanangkan di Sulawesi Tenggara yang merupakan salah satu propinsi di Indonesia, khususnya di kota Kendari yang merupakan ibu kota propinsi Sulawesi Tenggara. Pemerintah kota Kendari telah mencanangkan suatu program kebersihan dan penanggulangan sampah untuk mengurangi volume sampah di lingkungan kota Kendari dan sekitarnya, mulai dari lingkungan di tiap-tiap kabupaten, kecamatan hingga kelurahan. Hal ini dilakukan sebagai suatu langkah awal dalam menanggulangi sampah di lingkungan Kota Kendari, khususnya diwilayah kecamatan Abeli,kelurahan Sambuli, kota Kendari. Daerah ini merupakan daerah pantai, dimana pada daerah ini dikelilingi oleh laut. Volume sampah di daerah kelurahan Sambuli masih agak mengkhawatirkan,hal ini disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya yaitu faktor penduduk yang sebagian besar masih belum memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan membuang sampah pada tempatnya. Sampah di lingkungan Sambuli sendiri terdiri atas sampah organik dan anorganik. Selain itu, adanya hempasan sampah dari kota Kendari yang terbawa oleh arus air laut ketika pasang,sehingga menyebabkan volume sampah makin bertambah.
Di dalam mengatasi penangulanggan sampah bukan hanya menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah,namun peran masyarakat sangat dominan karena sampah yang paling terbesar adalah sampah hasil rumah tangga dan pusat perbelanjaan, misalnya swalayan dan lain-lain. Seharusnya selain pemerintah, masyarakat juga harus memiliki kesadaran sendiri dalam menanggulangi sampah tersebut karena, masyarakat sangat erat kaitannya dengan permasalahan sampah. Dan kita khususnya sebagai remaja yang merupakan generasi muda, harusnya memiliki kesadaran yang lebih dalam hal ini. Karena nantinya, generasi mudalah yang sangat berperan dalam menanggulangi permasalahan lingkungan yang berupa sampah tersebut.
Rumusan Masalah
Bertitik tolak dan latar belakang masalah diatas, maka secara garis besar beberapa masalah yang kami rumuskan yaitu :
- Apa sajakah aktivitas masyarakat yang menyebabkan meningkatnya volume sampah di Kelurahan Sambuli?
- Kendala apa sajakah yang dihadapi masyarakat dalam upaya menanggulangi meningkatnya sampah di Kelurahan Sambuli?
- Upaya apa yang dapat dilakukan oleh para generasi muda dalam menanggulangi permasalahan sampah?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa saja aktivitas masyarakat yang berpotensi mengakibatkan bertambahnya volume sampah, serta kendala apa saja yang dihadapi masyarakat setempat dalam upayanya menanggulangi volume sampah, dan upaya apa saja yang dapat dilakukan oleh generasi muda agar dapat menanggulangi permasalahan sampah.
Manfaat Penelitian
1. Untuk Pribadi
- Menambah wawasan mengenai permasalahan sampah.
- Menumbuhkan kecintaan terhadap lingkungan hidup yang bersih
2. Untuk Masyarakat
- Memberikan informasi tentang dampak aktivitas mereka yang mampu mengakibat bertambahnya volume sampah dilingkungan sekitar kelurahan Sambuli.
- Memberikan informasi tentang peran apa saja yang dapat dilakukan oleh masyarakat setempat dalam menangani pertambahan volume sampah di kelurahan Sambuli.
3. Untuk Lembaga Konservasi/Pemerintah
- Dalam karya tulis ini terdapat beberapa ide yang dapat dikembangkan sehubungan dengan penanggulangan permasalahan sampah.
KAJIAN PUSTAKA
Kajian Teori
A. Definisi Sampah
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan. (Kamus Istilah Lingkungan, 1994). “Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.” (Istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink, 1996). “Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula”. (Tandjung, Dr. M.Sc., 1982) “Sampah adalah sumberdaya yang tidak siap pakai.” (Radyastuti, W. Prof. Ir, 1996).\
B. Jenis-jenis Sampah
Berdasarkan jenisnya sampah dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Sampah Organik
Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.
2. Sampah Anorganik
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.
Kajian Empirik
Studi/penelitian tentang sampah telah banyak dilakukan orang dengan fokus kajian pengelolaan sampah, analisis keragaan ekonomi dan kelembagaan pengelola sampah, pencemaran yang diakibatkan sampah, dan lain-lain. Seperti penelitian yang dilakukan Mandailing et al. (2001) tentang partisipasi pedagang dalam program kebersihan dan pengelolaan sampah pasar yang mengambil studi kasus di Kota Bogor. Untuk mencapai tujuan penelitiannya, peneliti melakukan survai terhadap 90 responden (pedagang) dengan variabel yang diperhatikan adalah karakteristik pedagang dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah pasar.
METODOLOGI PENELITIAN
Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian kami adalah dilingkungan kecamatan Abeli, kelurahan Sambuli, dan lingkungan SMAN 4 Kendari, serta berpedoman beberapa referensi dari media elektronik. Dalam penelitian yang kami lakukan, kami juga melakukan wawancara dengan dua narasumber yang merupakan warga dari kelurahan Sambuli untuk memudahkan kami mengetahui tentang tingkat pemahaman dan kesadaran warga terhadap sampah di lingkungan tersebut.Narasumber kami yaitu bapak Harlin dan putra dari ketua RW 2, kelurahan Sambuli.
Waktu dan Tempat Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di kelurahan Sambuli kecamatan Abeli. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 31 April 2011. Pada pukul 14.30 WITA.
Jenis dan Sumber Data
- Data primer yaitu , data yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan beberapa narasumber terkait dengan pembahasan makalah ini dalam hal ini wawancara langsung dilakukan dengan masyarakat kelurahan Sambuli.
- Data sekunder yaitu, data yang diperoleh disitus-situs yang terdapat di internet termaksud data dari media cetak yang menampilkan dokumen-dokumen relevan dengan objek penelitian.
Teknik Pengumpulan Data
- Observasi lapangan untuk melihat secara langsung permasalahan sampah yang terjadi di kelurahan Sambuli.
- Pengumpulan dokumen-dokumen melalui lembaga-lembaga terkait situs serta media cetak.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kondisi Masyarakat Kelurahan Sambuli.
Kelurahan Sambuli terletak di kecamatan Abeli kota Kendari provinsi Sulawesi tenggara. Jumlah penduduk pada kelurahan Sambuli sekitar ± 300 kepala keluarga, yang terdiri atas 5 RT dari 2 RW dan terdiri dari beberapa suku yaitu Tolaki, Bugis dan Muna . Tingkat pendidikan masyarakat kelurahan Sambuli masih berada pada tingkat yang masih sangat memprihatinkan, hal ini menyebabkan masyarakat setempat hanya dapat menggantungkan hidupnya dengan mengelola kekayaan alam sekitar , sehingga pada umumnya masyarakat setempat bermata pencarian sebagai nelayan dan petani.
Aktivitas Masyarakat yang Dapat Meningkatkan Volume Sampah
Kondisi tingkat pendidikan masyarakat kelurahan Sambuli yang masih memprihatinkan menyebabkan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pengelolaan sampah. Berdasarkan hasil wawancara kami dengan 30 masyarakat setempat 60% diantaranya tidak mengetahui sama sekali mengenai sampah dan jenis-jenis sampah, 30% diantaranya kurang mengetahui mengenai sampah dan jenis-jenis sampah, dan hanya 10% masyarakat setempat yang mengetahui mengenai sampah dan jenis-jenis sampah . Hal ini menjadi faktor utama penyebab banyaknya aktivitas masyarakat yang dapat meningkatkan volume sampah disekitar kelurahan Sambuli.
Berdasarkan dari observasi yang kami lakukan di kelurahan Sambuli, kami mendapatkan fakta bahwa bertambahnya volume sampah disebabkan oleh banyaknya aktivitas masyarakat yang menyebabkan meningkatnya volume sampah dilingkungan sekitar seperti ; pembuangan sampah plastik disekitar daerah pesisir serta pembuangan sampah organik (insan ikan, sisa makanan dll.) di sekitar rumah, sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan pada tingkat yang sangat memprihatinkan, dan harus mendapatkan perhatian khusus baik dari masyarakat maupun pemerintah setempat.
Kendala Yang Dihadapi Oleh Masyarakat Dalam Upaya Menanggulangi Permasalahan Sampah.
Permasalahan sampah dikelurahan Sambuli tidak hanya diakibatkan oleh aktivitas masyarakat sekitar, tetapi keadaan ini juga diperparah oleh kurangnya perhatian pemerintah khususnya oleh dinas kebersihan mengenai pengangkutan sampah pada Tempat Pembuangan sementara(TPS) di kelurahan Sambuli untuk dibawa pada tempat pembuangan akhir (TPA), sehingga hal ini menjadi kendala utama yang dihadapi oleh masyarakat sekitar dalam upaya menciptakan lingkungan bersih dan sehat.
Program Penulis “Ana’ndonia Poduli Sampah” (Generasi Muda Peduli Sampah)
Untuk mendukung upaya penanggulangan permasalahan sampah kami mencanangkan program “ana’ndonia poduli sampah” program ini ialah program yang melibatkan generasi muda dalam upaya penanggulangan tersebut.
Dalam program ini terdapat tiga unit utama yaitu:
1. Science andreligionUnit
Science andreligion Unit adalah unit yang menangani pemberian pengetahuan dasar baik dari segi agama maupun ilmu pengetahuan mengenai permasalahan sampah dan dampak-dampak yang ditimbulkan oleh permasalahan tersebut dengan generasi muda yang berperan sebagai konselor sebaya.
2. Created Unit
Created Unit adalah unit yang menangani penanggulangan sampah dengan cara pengelolaan sampah-sampah anorganik untuk didaur ulang menjadi benda yang memiliki nilai ekonomi dan dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan masyarakat setempat.
3. IT Unit
IT Unit adalah unit yang berperan sebagai mediator dalam hal promosi dan distribusi benda-benda yang telah diproduksi oleh Created Unit, melalui beberapa media elektronik, yang umumnya digunakan oleh masyarakat misalnya jejaring sosial Facebook,Blogger, danTwitter.
Tahap pembuatan program ialah:
- Perencanaan program
- Persetujuan kepada pihak pemerintah Provinsi Sultra, Kabupaten, Kecamatan dan Instansi terkait serta Pemerintah Desa dimana wilayah lokasi menjadi fokus utama
- Kerja sama oleh pihak konservasi atau LSM
- Pengumpulan anggota,berupa ajakan di kalangan remaja dengan bantuan pihak terkait
- Pelaksanaan program.
Adapun fokus utama program ini ialah:
- Observasi wilayah fokus utama
- Sosialisasi atau pengenalan mengenai penanggulangan sampah yang dilakukan oleh kalangan remaja.
- Monitoring, patroling dan Evaluasi
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang kami lakukan dapat disimpulkan bawa:
- Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan. Secara umum, sampah terdiri atas dua jenis yaitu sampah organik dan anorganik.
- Kesadaran masyarakat di Kelurahan Sambuli terhadap lingkungannya masih sangat rendah, ditambah lagi dengan kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap permasalahan sampah.
Saran-Saran
- Peningkatan pemahaman masyarakat akan pentingnya peranan masyarakat sekitar dalam upaya penanggulangan sampah .
- Peningkatan kualitas SDM khususnya dalam bidang pengelolaan lingkungan.
- Peningkatan kearifan masyarakat setempat.
- Meningkatkan peranan generasi muda dalam upaya penanggulangan sa
DAFTAR PUSTAKA
Suprihatin, S. Pd, Agung; Ir. Dwi Prihanto; Dr. Michel Gelbert. 1996. Pengelolaan Sampah. Malang : PPPGT / VEDC Malang.
Nilandari, Ary. 2006. Aku Bisa Menghemat Listrik. Jakarta : Dian Rakyat.
DKI Perlu Modernisasi Pengolahan Sampah (Republika edisi 18 Agustus 2004),
Sampah Dapat Hasilkan Energi Listrik
energi.lipi.go.id edisi 6 Desember 2004
DISCLAIMER
Artikel ini milik Yullyana Mutiara Kasih, Dinan Azmi Solichin dan Ekadila Sari dan telah diikutkan dalam Makalah Penelitian Ekspedisi Green Competition Biology 2011 Universita Haluoleo
0 komentar :
Post a Comment